About

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yangg kita miliki sampai kita kehilangannya,
tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya

6 pemikiran pada “About

  1. Salam kenal,

    Saya tau Rejang sebatas kampung halaman Mak dan Bak saja, tempat kami pulang kalo libur sekolah (Mak sendiri separuhnya Bengkulu Selatan). Bahasa Rejang saya masih bisa pakai tapi kurang fasih 😦
    Senang juga tau ada yang ‘berjuang’ untuk ‘perubahan’ di Rejang.
    Sukses ya..

    Wass,
    Ade

  2. terima kasih dan salam kenal dari saya, kalau boleh tahu posisi Ade di mana.? ada banyak orang yang coba berjuang untuk perubahan Rejang, terutama kampanye dimedia internet, ada Fadel di Bandung http://tunkeme.multiply.com/ dia orang Muara Aman, Ada anton di Mesir dia orang Tapus Lebong http://www.antonegypt.multiply.com/, ada Sugian orang Tapus Lebong http://www.tuntopos.co.cc, Hadiyanti di http://amarta.wordpress.com dan teman-teman lain (ade baktiar, tun jang dll) mereka semua bersepakat untuk mengkampanye Rejang masih ada dan bagian dari struktur pembentuk negara ini,,,,,

    Salam Erwin

  3. sangat kasian banyak yang mengatakan bahwa rejang adalah tempat lahir orang tua kita…
    Tapi mari kita merenung bila anak cucu kita pulang apakah bahasa budaya rejang tetap terpakai…aulahualam kita selaku orang tua justru malu kalo anak kita nadah kuyuk tidak mengerti karena mungkin didikan orang tuanya indonesia tulen…
    mari kita budayakan bahaso jang untuk melestarikan bahasa ke banggaan kita …
    sebap dari bahasa juga merupakan warisan budaya….
    yang lebih lucu lagi orang jawa ke rejang bisa bahasa rejang tapi anak cucu kita yang asli darah rejang bahasanya jakarta tulen….

Tinggalkan komentar